Danil Lumban Tobing Kritik Mendag
Anggota Komisi VI DPR Daniel Lumban Tobing (F-PDI Perjuangan) mengeritik Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI, Rabu (3/4). Kritik Daniel seputar ketidakberesan masalah perdagangan bawang merah dan putih, juga soal impor daging. Banyak kasus penyelewengan, tapi tidakpernah ada yang dibawa ke ranah hukum.
“Saya tidak pernah melihat sejak zaman Pak Menteri. Tidak pernah Bapak membawa kasus ini ke ranah hukum. Bapak ini menteri yang memerintah,” tandasnya di tengah rapat. Menteri Gita Wirjawan yang dikeritik hanya tersenyum. Mestinya, dengan latar pendidikan dan profesi, lanjut Daniel, mendag sudah mampu menganalisa persoalan yang cukup banyak di Kemendag. Apalagi, sang menteri sudah 1 tahun 5 bulan menjabat.
“Tetapi, ternyata harapan saya tidak terpenuhi. Atau malah saya melihat enggak cocok dengan level Bapak ini. Bapak punya level tinggi. Tetapi kalau kita melihat masalah bawang ini, sejak Bapak jadi menteri enggak pernah komentar.”tambahnya.
Daniel mencermati konsumsi bawang merah dan putih selama 5 tahun konsumsinya tidak banyak berubah. Ini menjadi pertanyaan mendasar. Dari mana Kemendag mendapat data. Sementara data dari berbagai asosiasi juga berbeda. Mestinya memang ada penyatuan sumber data. Bila data yang diambil dari BPS, semuanya harus merujuk pada data yang sama, yaitu dari BPS.
Soal perdagangan bawang merah dan putih, Kemendag juga belum bisa meyakinkan dan menjamin bahwa masalah mahalnya harga bawang akan terulang lagi. “Apakah Bapak bisa menjanjikan masalah ini tidak muncul lagi. Selevel Bapak itu harusnya memberi harapan kepada bangsa ini. Ini yang saya harapkan,” ujar Daniel
Selain persoalan bawang merah dan putih, Daniel juga mengeritik efisiensi birokrasi di Kemendag. Para pegawai Kemendag kurang dalam memberikan input data yang dibutuhkan. Akurasinya juga lemah.
“Birokrasi bawahan Bapak tidak efesien sekali. Seperti Ketua BPK menyatakan kemarin di Rapat Paripurna bahwa jumlah pegawai bertambah, tetapi tingkat efisiensi dari birokrasi sangat jelek.” ujarnya. (mh)/foto:iwan armanias/parle.